Pages - Menu
▼
Saturday, October 26, 2013
KIMBAP/김밥 (KOREAN DRIED SEAWEED RICE ROLLS)
Foto lama, baru sempat diposting di blog. Ini bukan masakan Korea yang pertama kali saya buat, sebenarnya sudah ada beberapa macam masakan khas Korea yang saya buat di rumah tapi belum saya posting di blog. Makanan Indonesia memang selalu di hati dan paling enak sedunia (kata orang Indonesia), hehee... Tapi saat diberikan Allah kesempatan untuk tinggal di nagara lain seperti saya sekarang tidak ada salahnya untuk mencoba membuat makanan khasnya, sekalian menambah wawasan kuliner dari negara lain :)
Buat teman-teman yang belum familiar dengan Korean food (yang sudah familiar pasti sudah tau banget, hehee...), kim (dried seaweed paper/nori), bap (rice/nasi). Isinya sebagian besar sayuran yang bisa dikombinasi dengan daging, crab stick, sosis/ham, tuna, ayam, odeng/eomuk, telur, etc. Ada juga yang cuma isi sayuran saja. Resep kimbap ini akan hampir selalu ditemui di buku-buku masakan tradisional Korea. Melihat dari sejarah Korea yang dulunya pernah dijajah oleh Jepang dan kedekatan geografis antara kedua negara tersebut, kimbap bisa jadi dulunya diadaptasi dari kuliner Jepang tetapi menjadi makanan khas tersendiri yang berbeda dari versi Japanese sushi (futomaki sushi). Semoga apa yang saya sampaikan tidak salah ya :)
Kimbap nasinya sudah diberi seasoning (minyak wijen dan garam) jadi sudah gurih, kalau Japanese sushi biasanya nasinya diberi seasoning menggunakan cuka/vinegar (citarasa asam) dan juga mirin (citarasa manis) atau bisa juga diganti dengan gula. Kimbab ini seluruh isinya juga sudah diberi seasoning, jadi siap disantap tanpa harus memakai saus pendamping lagi. Versi Japanese sushi juga biasanya disajikan dengan dipping sauce.
Kimbap ini populer sebagai bekal bepergian atau piknik. Di Korea tentu sangat mudah mendapatkan kimbap ini dijual dimana-mana, dari mulai pedagang kaki lima di pasar hingga restauran. Jadi kimbap bukanlah makanan fancy di Korea, semua orang bisa membuatnya dan bisa juga dibilang street food karena banyak dijual di pasar atau kaki lima.
Jika membeli kimbap di luar, yang perlu diperhatikan terutama adalah isinya, apakah full sayuran, atau menggunakan daging/olahan daging (ham), isi tuna pun terkadang suka ada yang diberi ham juga, ada juga yang diisi sayuran dan crabstick.
Waktu saya membuat kimbap yang ada di foto ini, saya membuatnya untuk bekal sekolah Nadhifa yang menu utama hari itu adalah kimbap dan ada isian yang tidak boleh dimakan oleh Muslim. Saya ada stok ayam di rumah, jadilah isinya dikombinasikan dengan ayam selain sayuran dan telur dadar.
Gunakan beras yang pulen ya, jangan yang pera karena akan 'bubar' saat diroll dan dipotong. Saya pakai beras Korea yg memang dari tekstur pulen dan agak lengket. Kurangi sedikit jumlah pemakaian air dari biasanya. Paling bagus gunakan nasi yang baru matang.
Bagi yang mau mencoba membuat, ini resepnya. Untuk isi bisa disesuaikan dengan selera dan bahan yang ada.
Kimbap (김밥)
by Ricke Indriani
Hasil 5-6 rolls (tergantung ketebalan nasi)
Bahan rice roll:
450 gram nasi
1,5 sdm minyak wijen
1 sdt garam
5-6 lembar kim/nori ukuran sekitar 18x21 cm
Minyak wijen untuk olesan
Wijen sangrai untuk taburan
Bamboo mat (penggulung sushi) untuk membantu menggulung dan mengencangkan gulungan.
Bahan isi:
250 gram daging ayam fillet atau daging sapi, potong-potong memanjang (bisa juga pakai tuna kalengan atau crabstick)
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
1 sdt minyak wijen
1 sdt gula pasir
Garam dan merica secukupnya
---> campur daging ayam/daging sapi dengan semua bumbu, aduk rata dan marinade selama 15 menit. Tumis dengan sedikit minyak goreng hingga matang.
3 butir telur, kocok lepas
sedikit garam
---> didadar hingga matang kedua sisinya tapi jangan sampai coklat.
1 buah wortel ukuran besar, potong korek api
sedikit garam
---> tumis dengan sedikit minyak goreng sampai agak layu. Beri garam.
Pokcoy/bayam
Blansir (blanch) pokcoy/bayam di air panas hingga layu dan warnanya cerah. Angkat, bilas dengan air dingin. Beri sedikit garam dan minyak wijen.
Manisan lobak kuning bentuk strip, tiriskan
Gosari/pakis (bila menggunakan yg segar diblansir dulu, bila menggunakan yg kering direndam dulu, bila menggunakan yg pikel bilas dengan air dan peras).
Cara membuat:
1. Siapkan bahan isian selagi nasi dimasak.
2. Masak nasi dengan menggunakan air yang lebih sedikit jumlahnya dari memasak normal. Jangan lupa untuk memakai jenis beras yang pulen, bukan yang pera. Saya menggunakan beras Korea.
3. Setelah matang, angkat dan pindahkan ke wadah, aduk-aduk. Beri garam dan minyak wijen. Aduk sampai merata. Cicipi rasanya, sesuaikan dengan selera.
4. ambil bamboo mat, letakkan selembar kim/nori di atasnya (bagian yang mengkilat di bawah) dengan sisi yang lebih panjang searah gulungan.
5. Ratakan nasi di atas kim/nori dengan menggunakan sendok sambil sedikit ditekan-tekan.
6. Tata isian di atasnya, sisakan space di bagian yang dekat dengan kita untuk menutup isian saat pertama melipat gulungan. Tata isian bertumpuk agar tidak terlalu menghabiskan space.
7. Gulung dan kencangkan dengan bamboo mat agar nasi padat dan menempel dengan baik. Lakukan sampai semua bahan habis.
8. Poles permukaan kim/nori dengan minyak wijen, beri wijen sangrai sambil sedikit ditekan agar menempel. Potong-potong dengan pisau tajam yang dioles sedikit minyak/minyak wijen agar tidak lengket.
9. Siap disajikan atau dibawa untuk bekal.
Note:
- Gunakan beras yang pulen, jangan yang pera karena akan 'bubar' saat diroll dan dipotong. Saya pakai beras Korea yg memang dari tekstur pulen dan agak lengket. Kurangi sedikit jumlah pemakaian air dari biasanya. Paling bagus gunakan nasi yang baru matang.
- Isian bisa disesuaikan dengan selera dan ketersediaan bahan yang ada. Tidak perlu terpatok dengan resep ini.
Happy cooking ^_^
Monday, October 21, 2013
EGG TART (PIE SUSU) WIJEN
Egg tart ini untuk acara gathering di rumah Mba Vina di Seoul yang mengundang makan-makan di rumah beliau, kumpul-kumpul sekalian dalam rangka ulang tahunnya. Egg tart seperti biasa yang pernah saya posting resepnya dulu, tapi ditaburi dengan wijen jadi tambah maknyusss deh rasanya, hehee...
Alhamdulillah egg tart-nya laris manis dan semua suka ^_^
PRINCESS BIRTHDAY CAKE FOR GHANIA
Princess birthday cake ini dipesan oleh Mba Dian di Seoul untuk ulang tahun putri keduanya yang berusia 3 tahun, Ghania. Tadinya pesan kue dengan tema Hello Kitty, tapi ternyata si buah hati lebih mantap memilih si princess, hihiii... Alhamdulillah masih bisa mendekor dengan peralatan seadanya yang ada di rumah (saya tidak punya banyak alat di Korea sini, tidak selengkap yang saya punya di Indonesia). Jadi juga cakenya. Base cakenya sponge cake lembut yang dibuat versi neapolitan, terdiri dari 3 lapis dengan rasa vanilla, coklat dan strawberry. Diberi filling whipped cream, selapis diberi coklat serut dan selapis lagi diberi keju parut. Keseluruhan cake dicover dengan whipped cream, hanya bagian dekorasi yang berwarna saja sedikit menggunakan buttercream.
Waktu mengerjakan ini agak buru-buru karena Mba Dian akan mengambil sendiri ke rumah. Papan ucapan saya kerjakan terakhir. Saat memindahkan foto dari kamera ke laptop baru ngeh kalau tulisannya ada sedikit kesalahan, harusnya 3rd tapi ditulis 3th, hihihiii... Yang pesan juga gak ngeh sebelum saya kasih tau ^^
Alhamdulillah semua berkenan dengan cakenya dan yang ultah senang, tentu tukang kuenya juga ikut senang ^_^
Terima kasih telah memesan ya Mba Dian. Semoga Ghania menjadi anak yang sholehah. Aamiin...
DECORATED JAPANESE CHEESE CAKE
Cake ulang tahun ini base cake-nya Japanese cheese cake (JCC) dibuat 2 layers, diberi filling whipped cream dan potongan buah peach. Dicover keseluruhan dengan whipped cream dan diberi topping buah segar. Simple yet delicious. Jeongmal mashisoyo... ^_^
ROTI TAWAR HOMEMADE BY ORDINARY KITCHEN
Roti tawar homemade for sale made by Ordinary Kitchen ^_^ . Alhamdulillah. Tanpa pengawet jadi hanya tahan 3 hari saja untuk di suhu ruang dan sekitar seminggu untuk penyimpanan di kulkas dengan catatan penyimpanan dalam kondisi tertutup rapat untuk menjaga roti supaya tidak kering.
Mengiris rotinya manual lho, cuma pakai pisau bergerigi biasa aja, bukan pakai pisau elektrik, hehee... Cukup rapi hasilnya ^_^
Bisa dipesan dengan varian plain, pandan, coklat dan cinnamon.
BATAGOR DAN PEMPEK FOR MBA ZANTIA
Mba Zanti teman yang tinggal di kota tetangga Pyeongtaek mengundang untuk acara makan-makan barbeque di rumahnya beberapa waktu yang lalu, sekalian pesan batagor dan pempek kapal selam+pempek kulit ukuran besar, masing-masing 4 paket. Tapi ternyata persediaan ikan tenggiri saya hanya cukup untuk membuat masing-masing untuk 3 paket saja. Alhamdulillah yang pesan oke saja pesanannya dikurangi kuotanya, hihiii... Terima kasih pesanannya ya Mba ^_^
Tuesday, October 1, 2013
PUMPKIN DONUTS (DONAT LABU KUNING)
Lagi-lagi postingan telat. Donat labu kuning ini saya buat sekitar 2 minggu yang lalu, sebelum liburan Chuseok di Korea. Di kulkas masih ada setengah bagian hobak (bahasa Korea untuk labu) dan sudah menganggur cukup lama, daripada keburu rusak akhirnya dieksekusi menjadi donat. Labu kuning yang saya pakai adalah jenis labu kuning kecil yang kulit luarnya berwarna hijau tua (seperti labu kabocha Jepang). Teksturnya lembek bila sudah dikukus. Ada juga labu kuning yang ukuran besar, yang kulit luarnya berwarna orange kusam atau orange cerah, labu jenis ini lebih legit bila dikukus dan tidak lembek.
Labu kuning langsung saya potong menjadi beberapa bagian, kemudian dikukus sampai semua bagian empuk. Kemudian dikeruk dengan sendok dagingnya dan dihaluskan. Sewaktu saya timbang, berat daging labunya tanpa kulit dapat kurang lebih 150 gram setelah dikukus. Oke, cukup lah untuk basis terigu sekitar 250 gram pikir saya. Langsung siapkan bahan-bahan yang lain. Tapi setelah saya uleni, saya merasa adonan terlalu lengket padahal penggunaan air sudah sedikit, mungkin karena penggunaan labu kuning yang bertekstur lembek ini. Akhirnya saya siapkan lagi terigu 50 gram, lalu saya tambahkan dulu setengahnya dan diuleni lagi, lumayan berkurang lengketnya. Kemudian saya masukkan lagi sisanya yang 25 gram tadi dan diuleni kembali dan adonan sudah pas 'feel'-nya ketika disentuh tangan. Jadi saya totalkan penggunaan terigu adalah 300 gram untuk 150 gram labu kuning kukus yang saya pakai.
Membuat donat ini tanpa cetakan, karena malas menggilas-gilas dan juga tidak punya cetakan donat. Jika mau bisa saja dicetak dengan mulut gelas, lalu tengahnya dilubangi pakai mulut botol air mineral. Tapi lagi-lagi saya malas, jadi adonan langsung saya bagi saja, ditimbang masing-masing sekitar 30 gram atau jika mau agak besar bisa ditimbang 40-50 gram (tapi makan satu juga jadi kenyang banget kalau besar, hehee...). Lalu saat mau digoreng dilubangi dengan menggunakan sumpit kayu, saat adonan digoreng lubang diputar-putar dengan sumpit kayu hingga terbentuk lubang bulat di tengah. Donatnya montok dan empuuukkk... Sudah 2-3 hari pun masih empuk asal disimpan di wadah kedap udara. Bisa dihangatkan kembali sebentar di microwave atau oven yang sudah dipanaskan.
Berhubung kemarin saat bikin langsung timbang-timbang, saya tidak mencatat berapa takaran bahan-bahan yang saya pakai waktu membuatnya. Setelah beberapa hari karena khawatir lupa kemudian saya catat di notepad HP saya. Qadarullah, HP saya mati karena masuk ke dalam mesin cuci tanpa disadari dan baru ketahuan saat mesin sudah selesai mencuci, saat mengeluarkan cucian dari mesin HP saya sedang duduk manis di dalam mesin cuci sudah bersih dan wangi, hikssss... Sempat sedih sekali, tapi ya memang sudah takdir HP-nya harus begitu kali ya. Maaf jadi curcol deh... :') . Sekilas info saja, abaikan bila tak penting, heheee...
Okay, kembali lagi ke masalah perdonatan, akhirnya saya berusaha mengingat kembali takaran-takaran resepnya dan kemudian saya catat di buku catatan agar nanti bisa saya praktekkan kembali. Sekarang saya tulis di blog mumpung lagi ada waktu dan semangat. Tapi kalau sekarang sih sudah hafal resepnya insya Allah, hihiii... Catatan saja, bahwa jenis labu kuning yang kita pakai mungkin akan berbeda-beda teksturnya. Jadi mungkin bisa dilakukan penyesuaian takaran terutama untuk jumlah cairan dan jumlah telur yang dipakai ya... Saya menggunakan labu kuning kecil yang berkulit hijau tua (seperti labu kabocha Jepang) yang teksturnya lembek setelah dikukus.
Here's the recipe...
PUMPKIN DONUTS (DONAT LABU KUNING)
by Ricke Indriani
Bahan:
150 gram labu kuning kukus (berat setelah dikukus tanpa kulit), haluskan
200 gram terigu protein tinggi/bread flour
100 gram terigu protein sedang/all purpose flour
20 gram susu bubuk
6 gram ragi instant
30 gram gula pasir
1/2 sdt vanilla
2 kuning telur
50 ml susu cair dingin, sesuaikan dengan keadaan tepung (bisa lebih sedikit atau lebih banyak)
30 gram butter/margarine
1/2 sdt garam
Minyak goreng untuk menggoreng donat
Gula halus untuk taburan donat atau topping sesuai selera
Cara membuat:
1. Campurkan terigu, susu bubuk, ragi instant, dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan kuning telur, labu kuning dan vanilla, campurkan aduk merata. Masukkan susu cair dingin sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan kalis (tidak lengket dan tidak lembek). Hentikan penambahan susu cair jika adonan dirasa sudah kalis.
2. Masukkan butter/margarine dan garam, uleni kembali hingga tercampur rata. Pindahkan adonan ke talenan kayu atau alas kerja yang ditaburi sedikit terigu. Uleni adonan hingga kalis dan elastis, permukaan adonan mulus dan licin. Bulatkan adonan, masukkan ke wadah/baskom. Tutup dengan plastik wrap atau serbet lembab. Diamkan 20-30 menit.
3. Kempiskan adonan, uleni kembali sebentar agar licin kembali. Timbang adonan masing-masing 30 gram (atau sesuai selera beratnya). Bulatkan kemudian pipihkan masing-masing adonan, letakkan di loyang yang ditabur terigu tipis. Lakukan hingga adonan habis. Tutup dengan plastik wrap agar adonan tidak kering. Diamkan 15-20 menit.
4. Panaskan minyak goreng dengan api sedang, kemudian kecilkan api. Lubangi bagian tengah donat menggunakan sumpit, lalu goreng sambil diputar-putar tengahnya menggunakan sumpit hingga terbentuk lubang bulat. Goreng hingga satu sisi kuning kecoklatan, lalu balik dan goreng kembali hingga sisi satunya kuning kecoklatan juga. Cukup dibalik satu kali saja.
5. Angkat dan tiriskan. Nikmati dengan taburan gula halus atau beri topping sesuai selera.
Note: Kondisi tepung dan jenis labu kuning yang dipakai bisa berbeda-beda kadar airnya, jadi sesuaikan jumlah susu cair yang ditambahkan ke dalam adonan. Tuang sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Hentikan penambahan susu cair bila dirasa adonan sudah kalis/tidak lengket.
Saya sekeluarga lebih suka menikmatinya dengan taburan gula halus saja, atau malah dimakan plain begitu saja. Karena donat ini empuk tapi mengenyangkan. Tapi jika ingin menambahkan aneka topping seperti coklat, keju, dan sebagainya silahkan sesuai selera ya. Terkadang Nadhifa juga suka ingin donatnya diberi topping keju atau meisses coklat :)
Selamat mencoba ya. Salam donat ;)