Kue lumpur labu kuning yang foto di atas ini adalah kue lumpur yang saya bawa ke Mushalla Nurul Hidayah untuk ikut memberi tambahan takjil berbuka bersama di Mushalla Ramadhan yang lalu. Ingin membawa sesuatu dan teringat labu kuning yang masih ada belum dieksekusi, akhirnya saya buat kue lumpur labu kuning ini. Resepnya saya gunakan resep yang sama seperti kue lumpur kentang yang sebelumnya pernah saya posting di blog ini. Hanya saja saya ganti kentang dengan labu kuning dan menggunakan susu cair bukan santan karena sedang tidak punya stok santan di rumah. Jumlah cairannya saya kurangi karena labu kuning yang saya pakai yang jenis kecil (kulitnya berwarna hijau), bila sudah dikukus hasilnya lebih basah dan lembek daripada kentang atau labu kuning yang jenis besar yang legit.
Ternyata saat akan pulang, pengurus Mushalla kemudian memesan kue lumpur ini untuk acara Pesantren Ramadhan KMI (Komunitas Muslim Indonesia) Korea Selatan yang diadakan di Anseong. Pesan sekitar 60 biji. Subhanallah, saya memberi kue lumpur sekitar 25 biji malah berbuah order sebanyak 2x lipatnya lebih. Rejeki dari Allah yang nyata di bulan-Nya yang mulia :)
Kue lumpurnya saya bikin 2 macam dari adonan yang sama, setengah bagian saya beri pasta pandan jadi berwarna hijau ^_^
3 comments:
Mba, please help, sy pernah buat resepnya mba ricke,kok adonannya cair sekali ya, trus jadinya ga semulus kue mba ini......kue lumpur sya keriput...apanya yang salah ya? Mohon pencerahannya....-linza
m'ricke makasih dah bagi2 resepnya,saya mo nyobain yg labu kuning jg aaah stlh berhasil dgn resep m'ricke yg kentang(^^) arigato salam dr jepang
Linza, gunakan api kecil Mba. Biar kuenya gak cepet gosong bawahnya tapi matang sempurna. Jadi pas dia matang sudah pas dan gak keriput saat diangkat.
Widya Kato, silahkan Mba Widya. Semoga berhasil dengan yang labu kuning ya. Salam hangat kembali dari Korea :)
Post a Comment