Tahun ini, tahun pertama merasakan Ramadhan dan Idul Fitri jauh dari tanah air. Sungguh ada rasa yang berbeda di dalam dada, ketika tak ada adzan berkumandang dari Masjid tapi hanya berkumandang dari aplikasi adzan di telepon selular saja, ketika tidak ada takbir berkumandang saat malam Idul Fitri tiba. In sya Allah itu semua tidak akan memudarkan iman di dalam dada kami, semoga Islam terus bersinar di bumi Korea ini dan memberikan lebih banyak lagi hidayah untuk mahluk-Nya. Aamiin.
Sebenarnya saya tidak membuka orderan kue kering disini dengan berbagai alasan. Di antaranya hanya punya oven kecil yang saya merasa untuk memanggang satu resep saja berasa pinggang mau copot. Gak kebayang kalau harus bikin berkali-kali lipat resep kalau buka orderan atau pre order... Haayyyaahhh pede amat gitu kalau bakalan ada yang pesan, hihihiii.... ^^
Ini saya membuatkan untuk beberapa orang teman yang memang sudah memesan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan, jadi janji harus dipegang dan alhamdulillah terpenuhi untuk dibuatkan. Sekalian saya juga bikin untuk di rumah sendiri, biar terhibur sedikit gitu ada kue Lebaran, padahal tetap saja homesick dan kangen dengan orang tua yang Lebaran tahun ini tidak kami kunjungi. Hiksss, sedih lagi deeehhh...
Saya membuat nastar, kaastengels, putri salju, sagu keju dan juga lidah kucing. Tapi yang lidah kucing hanya untuk dimakan sendiri, karena baru juga ditoplesin sudah dicemilin sama Nadhifa, heuheuheuuu... Terima kasih untuk Mba Shinta, Mba Dini, Mba Yuyun dan Mba Sarah yang sudah memesan di Ordinary Kitchen ya ^_^
Semoga berkah semuanya. Aamiin... ^_^
1 comment:
^^ Cantiiik semua kue2nya, Mba.
Post a Comment